Ketikamerancang sistem produksi manajemen harus mempertimbangkan kecuali a from ECONOMICS 85 at University of Michigan Ketikamerancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan rancangan produk (jasa), volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak, serta rancangan kerja untuk mengetahui berbagai aspek yang berkaitan dengan proses produksi. Berdasarkan penjelasan diatas, maka ketika merancang sistem produksi, yang tidak dipertimbangkan oleh Pembahasan Ketika Merancang Sistem Produksi Manajemen Harus Mempertimbangkan Kecuali Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan rancangan produk (jasa), volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak, serta rancangan kerja. untuk mengetahui berbagai aspek yang berkaitan dengan proses produksi. Ketikamerancang sistem produksi manajemen harus mempertimbangkan hal-hal berikut kecuali.. - 40359059. mulyanayayan589 mulyanayayan589 15.04.2021 Ekonomi Sekolah Menengah Atas terjawab Ketika merancang sistem produksi manajemen harus mempertimbangkan hal-hal berikut kecuali.. A rancangan produk B volume produk Manajemenproduksi sangat terkait dengan keputusan mengenai proses produksi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Selain itu, ada dua faktor yang memengaruhi manajemen produksi. Dianataranya, division of labour yang merupakan faktor pembagian tugas dengan tepat. Sehingga, produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat diterima dengan baik di hFen. Kapasitas produksi adalah suatu tingkat yang menyatakan batas kemampuan, penerimaan, penyimpanan atau keluaran dari suatu unit, fasilitas atau output untuk memproduksi dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas produksi menentukan persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar dari biaya. Kapasitas produksi menentukan berapa jumlah permintaan yang harus dipenuhi dengan menggunakan fasilitas produksi yang produksi biasanya berkaitan dengan luas produksi dan volume produksi. Menurut Reksohadiprojo 2000, luas produksi adalah ukuran terhadap apa dan berapa banyak barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan tertentu. Sedangkan jumlah atau volume produksi adalah hasil produksi yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan dalam satu periode Prasetya dkk, 2009. Tujuan dari perencanaan kapasitas, luas dan volume produksi adalah adalah untuk mengatur banyaknya pesanan kerja yang datang dari pusat kerja untuk mencapai suatu aliran yang sesuai dan definisi dan pengertian kapasitas produksi dari beberapa sumber buku Menurut Handoko 1986, kapasitas produksi adalah suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu dan merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktu tertentu. Menurut Buffa 2006, kapasitas Produksi adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran output persatuan waktu. Menurut Yamit 2011, kapasitas produksi adalah jumlah maksimum output yang dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu. Menurut Heizer dan Render 2015, kapasitas produksi adalah suatu terobosan atau sejumlah unit yang mana tempat fasilitas dapat menyimpan, menerima atau memproduksi dalam suatu periode waktu Kapasitas Produksi Terdapat beberapa aspek yang digunakan dalam menentukan kapasitas produksi di suatu pabrik, yaitu sebagai berikuta. Pusat Kerja Work Center Pusat kerja adalah suatu fasilitas produksi spesifik yang terdiri dari satu atau lebih orang dan atau mesin dengan kemampuan yang sama atau identik, yang dapat dipertimbangkan sebagai satu unit untuk tujuan perencanaan kebutuhan kapasitas CRP dan penjadwalan terperinci detailed scheduling.b. Pesanan Manufakturing Manufacturing Orders Pesanan merupakan suatu dokumen atau identitas jadwal yang memberikan kewenangan untuk membuat part tertentu atau produk dalam jumlah tertentu. Pesanan manufakturing dapat berupa salah satu; open orders, already in process, atau planned orders, sebagaimana dijadwalkan melalui proses Routing Routing adalah sekumpulan informasi yang memerinci metode pembuatan item tertentu, termasuk operasi yang dilakukan, sekuensi operasi, berbagai pusat kerja yang terlibat, serta standar untuk waktu setup setup time dan waktu pelaksanaan kerja run time.d. Beban load Beban adalah banyaknya kerja yang dijadwalkan untuk dilakukan oleh fasilitas manufakturing dalam periode waktu yang ditetapkan. Beban load biasa dinyatakan dalam ukuran jam kerja atau unit produksi. Load merupakan volume kerja yang dikerjakan. Sebagaimana yang biasa digunakan dalam CRP, beban load menggambarkan waktu setup setup time dan waktu pelaksanaan runtime yang dibutuhkan dari suatu pusat kerja, tidak termasuk waktu menunggu waiting time, waktu antri queue time, dan waktu bergerak move time.e. Kapasitas Capacity or Available Capacity Kapasitas merupakan tingkat dimana system manufacturing tenaga kerja, mesin, pusat kerja, department, pabrik berproduksi. Dengan kata lain, kapasitas merupakan tingkat output yang dapat dicapai dengan spesifikasi produk, product mix, tenaga kerja, dan peralatan yang ada sekarang. Dalam CRP, kapasitas berkaitan dengan tingkat output kerja dalam setiap pusat Kapasitas Produksi Menurut Heizer dan Render 2015, terdapat tiga jenis kapasitas produksi, yaitu Kapasitas desain. Kapasitas desain merupakan output yang maksimum secara teori pada suatu sistem dalam suatu periode waktu tertentu pada kondisi idealnya. Kapasitas desain juga bisa diartikan kapasitas yang mana suatu perusahaan mengharapkan untuk mencapai hambatan operasional yang tersedia saat ini. Kapasitas efektif utilization. Kapasitas efektif menunjukan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diperkirakan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan keterbatasan operasi yang ada sekarang. Kapasitas efektif biasanya lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah dirancang untuk versi produk sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kapasitas efektif adalah rancangan produk, kualitas bahan yang digunakan, sikap dan motivasi tenaga kerja, perawatan mesin/fasilitas, serta rancangan pekerjaan. Kapasitas efisien efficiency. Kapasitas efisien adalah persentase desain kapasitas yang benar-benar tercapai. Bergantung pada bagaimana tempat fasilitas dipergunakan dan dikelola. Kapasitas efisien mengukur seberapa baik fasilitas atau mesin ketika menurut Handoko 1986, kapasitas produksi dibagi menjadi beberapa jenis ukuran, yaitu sebagai berikut Design capacity. Yaitu tingkat keluaran per satuan waktu untuk mana pabrik dirancang. Rated capacity. Yaitu tingkat keluaran per satuan yang menunjukkan bahwa fasilitas secara teoritik mempunyai kemampuan memproduksinya Biasanya lebih besar daripada design capacity karena perbaikan-perbaikan periodik dilakukan terhadap mesin-mesin atau proses-proses. Standard capacity. Yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai sasaran pengoperasian bagi manajemen, supervisi, dan para operator mesin; dapat digunakan sebagai dasar bagi penyusunan anggaran. Kapasitas standar adalah sama dengan rated capacity dikurangi cadangan keperluan pribadi standar, tingkat sisa scrap standar, berhenti untuk pemeliharaan standar, cadangan untuk pengawasan kualitas standar, dan sebagainya. Actual dan/atau operating capacity. Yaitu tingkat keluaran rata-rata per satuan waktu selama periode-periode waktu yang telah lewat. Ini adalah kapasitas standar ± cadangan-cadangan, penundaan, tingkat sisa nyata, dan sebagainya. Peak capacity. Yaitu jumlah keluaran per satuan waktu mungkin lebih rendah daripada standard yang dapat dicapai melalui maksimisasi keluaran, dan akan mungkin dilakukan dengan kerja lembur, menambah tenaga kerja, menghapus penundaan-penundaan, mengurangi jam istirahat, dan Kapasitas Produksi Perencanaan kapasitas produksi memiliki peranan penting, yaitu digunakan untuk menentukan seberapa besar tingkat keluaran yang mampu dihasilkan oleh suatu perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar. Menurut Ma’arif dan Tanjung 2003, perencanaan kapasitas adalah proses penentuan jumlah tenaga kerja, mesin, dan fasilitas fisik lainnya yang diperlukan untuk mencapai sasaran keluaran tertentu. Tujuan utama dari perencanaan kapasitas adalah menyediakan manajemen dengan kerangka kerja analisis untung merancang sebuah strategi kapasitas yang kapasitas biasanya didasarkan pada permintaan dimasa mendatang. Jika permintaan barang dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang cukup, maka penentuan kebutuhan kapasitasnya dapat langsung dilakukan. Dengan adanya perencanaan kapasitas produksi yang baik di perusahaan maka perusahaan dapat menentukan perencanaan kapasitas yang efektif dengan mempertimbangkan beberapa unsur perencanaan kapasitas, yaitu jumlah tenaga kerja, mesin, dan fasilitas fisik Buffa 2006, hal-hal yang dilakukan pada proses perencanaan kapasitas produksi adalah sebagai berikut Memperkirakan permintaan di masa depan, termasuk dampak dari teknologi, persaingan dan hal lainnya. Menjabarkan perkiraan itu dalam bentuk kebutuhan pilihan terencana kapasitas yang berhubungan dengan kebutuhan. Menganalisis pengaruh ekonomi pada pilihan rencana. Memutuskan rencana Yamit 2011, terdapat dua jenis perencanaan kapasitas produksi, yaitu Perencanaan kapasitas jangka pendek. Perencanaan kapasitas jangka pendek digunakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Perencanaan kapasitas jangka panjang. Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan menurut Handoko 1986, perencanaan kapasitas produksi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Perencanaan kapasitas jangka panjang long range lebih dari satu tahun. Dimana sumber daya-sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikannya, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak. Perencanaan kapasitas jangka menengah intermediate range rencana-rencana bulanan atau kuartalan untuk 6 sampai 18 bulan yang akan datang. Dalam hal ini, kapasitas dapat bervariasi karena alternatif-alternatif seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, peralatan-peralatan baru, sub contracting dan pembelian peralatan-peralatan bukan utama. Perencanaan kapasitas jangka pendek kurang dari satu bulan. Ini dikaitkan pada proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuaian-penyesuaian untuk menghapuskan variance antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata. Keputusan perencanaan mencakup alternatif-alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia, penggantian routing dan Pertimbangan Kapasitas Produksi Strategi kapasitas produksi digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dan pengelolaan kapasitas yang baik. Tujuan dari peningkatan kapasitas adalah untuk pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi dan penetapan ukuran fasilitas. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu strategi pengelolaan kapasitas yang Krajewski dan Ritzman 1999, dalam membuat sesuatu keputusan yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas produksi, manajer operasi harus mempertimbangkan tiga aspek, yaitu sebagai berikut Menentukan ukuran capacity cushions. Strategi kapasitas yang pertama adalah menentukan ukuran kapasitas cushions. Kapasitas cushion digunakan untuk untuk pengelolaan permintaan pada perusahaan, karena permintaan perusahaan tidak menentu, seperti permintaan yang meningkat/menurun. Menentukan waktu dan ukuran ekspansi. Ekspansi atau peningkatan kapasitas dilakukan sebagai upaya mengantisipasi permintaan terhadap volume dan kapasitas produksi. Ekspansi merupakan tujuan strategi perusahaan untuk berkembang pada masa yang akan datang. Dalam melakukan ekspansi, perhitungan biaya ekspansi yang ditempuh merupakan strategi yang benar. Dalam strategi ekspansionis maka perusahaan senantiasa menerapkan strategi dimana kapasitas yang direncanakan naik secara bertahap, tidak sering dan selalu melebihi nilai permintaan, sedangkan pada strategi wait and see penambahan kapasitas dilakukan seiring dan sesuai dengan penambahan permintaan sehingga penambahan kapasitas yang dilakukan sering dengan jumlah yang tidak besar. Menghubungkan kapasitas dan keputusan operasional. Dalam melakukan perencanaan kapasitas sebaiknya pihak perusahaan mempertimbangkan keputusan kapasitas dengan keputusan operasional lainnya yang berada pada perusahaan agar dijadikan bahan pada persaingan. Perubahan keputusan yang memprioritaskan persaingan untuk dapat mempercepat pelayanan, akan menyebabkan dibutuhkannya tingkat capacity cushion yang lebih besar. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat dengan cepat merespon perubahan pada pasar dan mengantisipasi kenaikan permintaan yang tak kapasitas produksi di suatu perusahaan digunakan untuk bahan pertimbangan terciptanya keputusan yang baik mengenai kapasitas produksi. Menurut Heizer dan Render 2015, terdapat beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kapasitas produksi, yaituRamalkan permintaan secara aktual. Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal yang paling pokok bagi keputusan kapasitas. Manajemen harus mengetahui produk yang sedang ditambahkan dan produk yang sedang dihentikan produksinya, begitu juga volume yang diperkirakan. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas. Jumlah alternatif yang tersedia mungkin cukup banyak, tapi setelah volume ditentukan. Keputusan teknologi-nya dapat dipandu dengan analisis biaya. Kajian ulang biasanya dapat mengurangi jumlah alternatif menjadi beberapa saja. Teknologi juga menentukan peningkatan kapasitasnya. Manajer operasi bertanggung jawab akan teknologi dan peningkatan kapasitas yang tepat. Temukan tingkat operasi volume yang optimal. Teknologi dan peningkatan kapasitas menentukan ukuran optimal suatu fasilitas. Ada dua kemungkinan dengan tingkat operasi, yaitu apabila lebih kecil, maka biaya tetapnya akan sangat memberatkan dan jika lebih besar, maka fasilitas tersebut memerlukan lebih dari satu manajer untuk mengawasi. 4. Dibuat untuk perubahan. Dalam dunia yang cepat berubah, manajer operasi harus menciptakan fleksibilitas dan peralatan. Manajer operasi ini mengevaluasi sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa proyeksi pendapatan suatu PustakaReksohadiprojo, Sukanto. 2000. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta Hery dan Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta Buku T. Hani. 1986. Manajemen. Yogyakarta 2006. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta Binarupa Zulian. 2011. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta FE Jay dan Render, Barry. 2015. Manajemen Operasi Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan. Jakarta Salemba Syamsul dan Tanjung, Hendri. 2003. Manajemen Operasi. Jakarta Lee J. dan Ritzman, Larry P. 1999. Operation Management Strategy and Analysis. USA Addison–Wesley Publishing Company. Dalam sebuah perusahaan atau badan usaha, aktivitas pekerjaan didasarkan pada pembagian kerja yang terkategorisasi pada bidang-bidang manajemen. Masing-masing bidang ini dipimpin oleh seorang manajer, yang akan memandu pelaksanaan aktivitas manajemen, mulai dari perencanaan, pengawasan, hingga evaluasi akhir. Aktivitas manajemen inilah yang nantinya akan menentukan berhasil tidaknya sebuah perusahaan mencapai tujuan yang ditargetkan. Semakin baik sebuah manajemen, maka pencapaiannya pun akan lebih maksimal. Begitu juga sebaliknya, manajemen yang buruk akan berpengaruh besar terhadap kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuan atau target. Untuk lebih jelasnya, berikut 5 bidang manajemen yang perlu kamu ketahui; Apa Saja Bidang Bidang dalam Manajemen serta Fungsinya? 1. Manajemen Produksi Dalam persaingan bisnis, peran manajemen produksi bisa dikatakan sangat penting. Pasalnya, bidang inilah yang akan menentukan kualitas dan mutu sebuah produk atau jasa. Semakin baik sebuah perusahaan mengelola kegiatan produksinya, tentu akan kian besar pula kesempatan untuk memenangi persaingan pasar. Sebaliknya, jika kegiatan produksi buruk, ini tidak hanya akan menyebabkan rendahnya kualitas produk tetapi juga akan berakibat pada pemborosan karena menumpuknya bahan baku atau persediaan. Hingga akhirnya, ini bisa berujung pada kerugian perusahaan. Singkatnya, manajemen produksi ini bertugas untuk menyediakan produk atau jasa yang siap dipasarkan. Mulai dari menyediakan bahan baku, proses produksi, hingga proses penyelesaian produk secara efisien dan sesuai standar yang ditetapkan. Agar proses ini bisa berjalan lancar dan sesuai harapan, ketika merancang sistem produksi manajemen harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu; Rancangan produk atau jasa. Bagian produksi harus terlebih dulu mempelajari seperti apa rancangan produk. Untuk kemudian, bisa diidentifikasi berbagai aspek yang berkaitan dengan proses produksi. Misal, terkait aspek teknologi atau peralatan. Apakah teknologi yang dimiliki mampu mengakomodasi proses produksi tersebut, harus ditambah dan dimodifikasi, atau bahkan harus diganti. Volume produksi. Tim produksi juga harus mempertimbangkan berapa jumlah produk yang akan dihasilkan. Di sini, kamu harus memperhatikan fasilitas produksi, apakah bisa menghasilkan produk dalam jumlah tersebut atau tidak. Selain itu, kamu pun harus menganalisa agar jumlah produksi ini tidak terjadi kelebihan. Dalam artian, agar tidak terjadi penumpukan persediaan barang yang berakibat pada kerugian perusahaan. Proses produksi. Dalam proses ini, tim produksi harus mempertimbangkan proses atau cara paling efisien, namun tetap mampu menghasilkan produk sesuai standar. Lokasi dan tata letak. Ini berkaitan dengan tempat di mana proses produksi akan dilaksanakan. Termasuk, seperti apa posisi atau tata letak yang harus diatur seefisien mungkin. Misal, di mana tempat untuk bahan baku, proses produksi, dan barang jadi. Yang perlu diingat, pengaturan ini harus sesuai dengan aturan atau kebijakan pemerintah setempat. Rancangan pekerjaan. Pertimbangan ini berkaitan dengan standar dan pembagian kerja, serta para pelaksana dari sistem operasi. Selain pertimbangan tersebut, manajemen produksi juga harus mengatur dan memperhatikan perihal pengendalian sistem operasi, khususnya masalah mutu dan persediaan. Manajemen mutu. Dalam artian, perusahaan harus memastikan bahwa mutu produk tetap terjamin. Caranya dengan memperhatikan hal-hal penting, seperti kualitas bahan baku, penggunaan teknologi yang menjamin mutu, penetapan tanggal kedaluwarsa atau berlakunya produk, hingga pengemasan yang baik dan sesuai standar. Manajemen persediaan. Dalam hal ini, tim harus memikirkan jumlah persediaan yang ideal, agar operasional perusahaan bisa berjalan efektif dan efisien. Usahakan sebisa mungkin perusahaan tidak sampai kekurangan stok, tetapi juga tidak terjadi penumpukan persediaan. Karenanya, penting bagi tim untuk melakukan perhitungan sekaligus kontrol persediaan secara ketat. 2. Manajemen Pemasaran Sederhananya, manajemen pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan mengatur proses penyampaian produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Yang sebelumnya ini diawali dengan mengidentifikasi apa yang dibutuhkan masyarakat, hingga kemudian dirumuskan strategi terkait cara pemenuhan kebutuhan tersebut. Jadi, manajemen pemasaran tidak hanya mengatur tentang cara memasarkan produk, tetapi juga berkaitan dengan riset pasar, teknik dan media promosi, sistem distribusi, serta kepuasan pelanggan. Dalam hal ini, ada 4 unsur penting yang harus diperhatikan agar proses pemasaran produk sukses dan sesuai target. Keempat unsur ini memiliki sifat saling terkait, dan karenanya tidak boleh ada yang dikesampingkan. Produk Pastikan produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Karenanya, dalam hal ini, sangat penting untuk dilakukan riset pasar guna memastikan apakah produk tersebut benar-benar dibutuhkan dan memiliki prospek untuk laku di pasaran. Di sini, perusahaan juga harus mampu mengidentifikasi aspek apa saja yang diinginkan oleh calon konsumen. Mengingat umumnya, selain aspek fungsional, hal lain seperti mutu dan kemudahan penggunaan juga kerap menjadi pertimbangan. Harga Persoalan harga juga tidak boleh dikesampingkan. Dalam menentukan harga, perusahaan harus mempertimbangkan tingkat daya beli dari kelompok masyarakat yang menjadi sasaran pemasaran. Baca Juga 7 Strategi Harga untuk Meningkatkan Penjualan Promosi Faktanya, kesuksesan pemasaran sebuah produk sangat dipengaruhi oleh aktivitas promosi. Berbagai jenis media, baik cetak maupun elektronik bisa kamu manfaatkan untuk mengenalkan serta mem-branding produk/jasa. Baca Juga 6 Manfaat Digital Marketing untuk Perkembangan Bisnismu Distribusi Terakhir, perusahaan juga harus mempertimbangkan soal distribusi. Pasalnya, dengan cara distribusilah produk bisa sampai ke tangan konsumen. 3. Manajemen Keuangan Manajemen keuangan memiliki tugas untuk mengatur arus keluar masuknya uang dalam perusahaan. Dalam artian, ini berhubungan dengan langkah mendapatkan dana dan bagaimana penggunaannya dalam usaha mencapai tujuan atau target perusahaan. Baca Juga 4 Fungsi Manajemen Keuangan untuk Perusahaan Secara umum, aktivitasnya berkenaan dengan manajemen sumber dana, penggunaan dana, serta pengawasan terhadap kegiatan keuangan tersebut. Manajemen sumber dana berkaitan dengan dari mana dana itu berasal, entah dari dalam atau luar perusahaan. Kemudian, manajemen penggunaan dana akan mengatur ke mana dana tersebut dialokasikan, apakah untuk modal jangka panjang, jangka pendek, atau keperluan urgen lainnya. Terakhir, aliran-aliran dana tersebut harus dalam pengawasan agar terhindar dari kesalahan yang bisa berakibat kerugian bagi perusahaan. 4. Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia Singkatnya, manajemen personalia berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan sumber daya manusia. Mulai dari tahap perencanaan, perekrutan, pengorganisasian, pengembangan, penilaian, hingga pengendalian atas pengadaan tenaga kerja. Di sini, karyawan harus dilihat dan dinilai secara objektif berdasarkan prestasi dan kemampuannya. Sehingga nantinya, perusahaan bisa menempatkan pekerja di tempat terbaik, dan kinerjanya pun akan lebih maksimal. Tak hanya itu, perusahaan juga harus memberikan apresiasi atas kinerja mereka, entah itu dengan kompensasi, promosi jabatan, atau lainnya. Secara tidak langsung, hal ini juga bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk bekerja lebih baik lagi. 5. Manajemen Administrasi Manajemen administrasi menitikberatkan pada pengelolaan aktivitas atau kegiatan kantor, khususnya di bidang layanan administrasi. Termasuk juga di dalamnya berkaitan dengan ketersediaan dan penggunaan alat-alat kantor yang efektif. Di sini, sistem manajemen administrasi harus mampu melakukan pengarsipan secara efisien, agar informasi bisa disajikan dengan lengkap, terorganisasi, dan mudah didapatkan. Itulah sedikit penjelasan tentang bidang manajemen dan fungsinya masing-masing. Bagi kamu yang tertarik mempelajari lebih dalam tentang ilmu bisnis manajemen, bisa mengikuti kelas kursus di GreatNusa; platform digital yang menyediakan berbagai jenis kursus dengan biaya terjangkau, namun dipandu oleh mentor berpengalaman di bidangnya. 1. Kata manajemen berasal dari “manage” dari bahasa ... yaitu ... a. Italia, Maneggio b. Latin, Maneggio c. Inggris, Management d. Italia, Maneggiare e. Sanskerta, Maneggio 2. Manajemen adalah ..... a. Ilmu perencanaan, pengaturan dan pelaksanaan hubungan antar manusia dengan organisasi. b. Ilmu dan seni tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang tak terbatas. c. Ilmu untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal dalam rangka pemenuhan kabutuhan organisasi untuk mencapai tujuan misi dan visi perusahaan. d. Ilmu dan seni dalam memimpin orang atau sumber daya manusia. e. IImu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. 3. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol adalah ... a. Planning, Staffing, Reporting, Budgeting, Coordinating, Organizing, Directing b. Planning, Actuating, Organizing, Controlling c. Planning, Organizing, Conditioning, Motivating, Controlling d. Planning, Organizing, Coordinating, Comanding, dan Controlling e. Planning, Staffing, Directing, Organizing, Controlling 4. Salah satu tugas Manajemen puncak yaitu ... a. Bertanggung jawab pada lower management. b. Menetapkan kebijakan operasional c. Melakukan semua pekerjaan tingkat operasional. d. Mengawasi pada pekerja. e. Bertanggung jawab pada Middle Management. 5. Aliran manajemen yang pemikirannya fokus pada usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan adalah aliran ... a. analisis system b. klasik c. perilaku d. Manajemen mutu e. manajemen ilmiah 6. Jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer yaitu ... a. perencanaan, organisasi, dan evaluasi b. formal, informal, dan teksnis c. formal, konseptual, dan teknis d. teknis, formal, dan manajerial e. kemanusian, konseptual, dan teknis 7. Studi ilmu manajemen sangat perlukan semua organisasi karena berbagai alasan berikut, kecuali ... a. Memperlancar tugas sehari-hari b. Mencapai tujuan organisasi c. Mencapai efisiensi organisasi Skip to content Produk Zahir AccountingZahir ERPZahir HRZahir POSPOSXPOS RestoDagang & DistribusiRitelKontraktorJasaResto & Coffee ShopTravelManufakturNirlabaMinimarketAkuntansiBisnisKeuanganMarketingLainnya Tips & TrikMarketingEtos KerjaProfesi & KarirEkonomiEntrepreneurshipCoba Zahir, Gratis Langkah-langkah Perencanaan Produksi yang Tepat, Ini Tahapannya Home » Langkah-langkah Perencanaan Produksi yang Tepat, Ini Tahapannya Langkah-langkah Perencanaan Produksi yang Tepat, Ini Tahapannya Perencanaan produksi atau production planning merupakan salah satu hal yang penting dalam manajemen perusahaan. Dengan melakukan perencanaan yang tepat pada proses produksi maka dapat menimbulkan efisiensi yang tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Sebaliknya jika perusahaan kurang mampu melakukan perencanaan produksi dengan baik maka akan menimbulkan suatu keterlambatan supply dan biaya yang harus dikeluarkan menjadi tinggi. Perencanaan produksi pada dasarnya berkaitan dengan kapasitas produksi, sumber daya yang tersedia mulai dari hal material, peralatan pendukung, dan lain sebagainya. Di mana dalam melakukan production planning sebaiknya dilakukan berdasarkan hasil analisa dari permintaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Hal itu menghindari terjadinya kesenjangan antara produk yang diminta di pasar dengan produk yang diproduksi oleh perusahaan, sehingga perlu melakukan tindakan untuk mensinkronisasi antara perencanaan produksi dengan rencana penjualan yang berdasarkan marketing forecast. Dari marketing forecast tersebut maka dapat dilakukan proses perhitungan kebutuhan bahan, kapasitas produksi yang dibutuhkan, dan hal pendukung lainnya yang diperlukan dalam production planning agar kualitasnya terjamin dan tepat. Pengertian Perencanaan Produksi Menurut Para AhliDaftar Isi1 Pengertian Perencanaan Produksi Menurut Para Arti Perencanaan Produksi Menurut Agus Arti Perencanaan Produksi Menurut Nasution2 Tujuan Perencanaan Produksi3 Fungsi Perencanaan Produksi4 Langkah-Langkah Perencanaan Produksi yang 1. Melakukan 2. Melakukan 3. Melakukan Dispatching5 Komponen Perencanaan 1. Lokasi 2. Tata Letak dalam Lokasi 3. Perencanaan Kebutuhan 4. Manufaktur Just-in-Time JIT6 Contoh Perencanaan 1. Perencanaan Tingkat 2. Perencanaan Tingkat 3. Perencanaan Tingkat Operasi7 Dampak Adanya Perencanaan Produksi Barang8 Tips Perencanaan 1. Memprediksi Permintaan Konsumen dengan 2. Mengelola Sumber Daya dengan 3. Bangun Ruang Komunikasi yang Luwes9 Related posts Di awal tulisan, sekelias Anda sudah mengetahui mengenai apa itu perencanaan produksi serta peran pentingnya. Nah, ternyata perencanaan produksi itu sendiri memiliki pengertian yang cukup luas. Hal ini terbukti dari beragamnya definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Adapun pengertian perencanaan produksi menurut para ahli adalah sebagai berikut Arti Perencanaan Produksi Menurut Agus Ahyari Perencanaan produksi adalah proses merencakan sebuah produk berdasarkan apa serta berapa jumlah produk yang akan diproduksi. Arti Perencanaan Produksi Menurut Nasution Perencanaan produksi adalah tindakan perencanaan yang cepat untuk membuat keputusan dan kebijakan terkait permintaan produk, yang disesuaikan dengan sumber daya perusahaan. Tujuan Perencanaan Produksi Tujuan dari perencanaan produksi adalah untuk menentukan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan di masa mendatang, apa yang harus dilakukan, seberapa banyak melakukannya, dan kapan harus melakukannya. Karena perencanaan ini berkaitan dengan masa mendatang, maka perencanaan disusun atas dasar perkiraan yang dibuat berdasarkan data masa lalu dengan menggunakan beberapa asumsi. Perlu adanya perencanaan produksi dalam suatu perusahaan yaitu Sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas produksi yaitu sebagai referensi perencanaan yang lebih rinci dari rencana agregat menjadi item dalam jadwal induk produksi. Sebagai masukan rencana sumber daya sehingga perencanaan sumber daya dapat dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi. Meredam stabilisasi produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan. Fungsi Perencanaan Produksi Fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh aktivitas perencanaan dan pengendalian produksi adalah untuk Meramalkan permintaan produk. Menetapkan jumlah dan saat pemesanan bahan baku secara ekonomis dan terpadu. Menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produksi, teknik pemenuhan pesanan, serta memonitor tingkat persediaan produk jadi setiap saat, membandingkannya dengan rencana persediaan dan melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan. Membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas dan fluktuasi permintaan pada suatu periode. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi yang Tepat Lalu bagaimana cara melakukan perencanaan produksi yang tepat? Berikut adalah uraian terkait hal tersebut. 1. Melakukan routing Dalam production planning, hal yang pertama dilakukan adalah dengan melakukan routing. Routing sendiri merupakan proses penentuan jalur atau rute pekerjaan dan urutan operasi. Di dalam proses routing terdapat beberapa hal yang diperhatikan seperti kuantitas, kualitas produk, sumber daya manusia, mesin, bahan, jenis, jumlah dan urutan operasi manufaktur, tempat produksi, dan lain sebagainya. Di mana dapat dikatakan pada proses routing ini adalah proses untuk menentukan apa, berapa banyak, bagaimana, dan di mana untuk menghasilkan suatu produk. Proses routing dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia yang ada dalam suatu bisnis untuk mengenali kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Selain itu, dengan melakukan routing dapat memberikan metode yang sangat sistematis untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Hal ini dapat membuat proses perencanaan produksi menjadi tepat dan efisien karena sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal. 2. Melakukan penjadwalan Melakukan penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan produksi. Penjadwalan ini berkaitan dengan berbagai hal seperti Memperbaiki jumlah pekerjaan yang harus dilakukan Mengatur operasi manufaktur yang berbeda dalam urutan prioritas Fiksasi proses mulai dan selesai, tanggal dan waktu, untuk setiap operasi Sehingga dengan melakukan penjadwalan dapat membantu untuk memanfaatkan secara optimal waktu dalam menjalankan bisnis yang akan membuat production planning lebih terkontrol. 3. Melakukan Dispatching Dispatching adalah langkah ketiga dalam perencanaan produksi yang merupakan suatu tindakan, melakukan atau tahap implementasi. Proses dispatching ini meliputi berbagai hal seperti bahan, alat, perlengkapan, dan hal lain yang diperlukan untuk produksi. Selain itu, ada perintah, instruksi, gambar, dan lainnya untuk memulai pekerjaan. Melakukan proses sesuai dengan catatan atau aturan yang ada dan menyelesaikan setiap pekerjaan tepat waktu. Kemudian mengontrol proses perencanaan produk apakah sudah sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan sebelumnya. Dari beberapa cara dalam melakukan proses production planning di atas, sebenarnya dapat dilakukan dengan tepat dan berhasil karena beberapa faktor yang mendukung. Faktor tersebut seperti fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut apakah memadai apa tidak untuk melakukan proses produksi sesuai dengan yang direncanakan. Selanjutnya terkait ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam jumlah dan waktu yang tepat dalam proses produksi. Selain itu, sumber daya manusia yang ada apakah memiliki kinerja yang berkualitas apa tidak. Proses dan sistem produksi apakah sudah terbukti valid atau belum dan apakah sudah sesuai dengan aturan atau belum. Kemudian apakah sudah memiliki sistem manajemen produksi yang baik apa belum dan berkaitan dengan forecast accuracy serta sistem maintenance perusahaan apakah sudah dilakukan dengan baik atau belum. Kemudian dari cara dan faktor yang mempengaruhi perencanaan produksi yang tepat di atas dapat dikatakan bahwa dalam menjalankan bisnis penting untuk memiliki sebuah strategi bisnis. Hal itu dikarenakan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat produk yang diproduksi tidak dapat terjual dengan baik dan terjadi penumpukan stok produk dalam perusahaan. Tentunya hal itu tidak diinginkan oleh pelaku bisnis yang menginginkan kesuksesan dalam berbisnis sehingga Anda harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang. Komponen Perencanaan Produksi Dilansir dari Courses Lumenlearning, terdapat empat komponen utama dalam melakukan perencanaan produksi, di antaranya 1. Lokasi Produksi Saat melakukan aktivitas produksi, lokasi untuk membuat semua produk tentu jadi hal pertama yang harus diperhatikan. Penting untuk mengetahui apa saja fasilitas yang menunjang bagi proses produksi. Ada sejumlah faktor yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan untuk memilih lokasi produksi, di antaranya lokasi yang strategis. Tujuannya dari pemilihan lokasi yang strategis adalah Memudahkan masuknya bahan-bahan dari pemasok Memudahkan perizinan dari pemerintah setempat untuk melakukan proses produksi Memudahkan pengembangan lokasi produksi menjadi lebih besar di masa depan Pertimbangan kualitas hidup atau lingkungan 2. Tata Letak dalam Lokasi Produksi Tata letak harus diperhatikan karena akan menunjang produktivitas sumber daya manusia dan mesin-mesin untuk membuat suatu produk. Tata letak juga tidak hanya mengatur soal kemudahan pengiriman komponen dan jangkauan pekerja terhadap komponen, tetapi juga termasuk kaminan keselamatan kerja bagi mereka. Tata letak yang bagus bisa membuat pekerja lebih enjoy untuk bekerja karena tidak mengalami kebingungan memahami tata letak ruang produksi yang berpotensi menghambat kinerja. 3. Perencanaan Kebutuhan Material Disebut juga sebagai Material-Requirements Planning MRP mencakup perencanaan produksi, jadwal, dan sistem pengendalian stok alat dan bahan baku utama yang menunjang keberlangsungan proses produksi. MRP bisa berbentuk perangkat lunak agar lebih memudahkan para pekerja. Jika tidak menggunakan sistem MRP, Anda juga bisa menggunakan sistem ERP atau sistem perencanaan sumber daya perusahaan. ERP adalah teknologi terbaru yang bisa melacak sumber data bisnis mulai dari Berapa uang yang dimiliki Bahan mentah yang ada Jumlah pesanan Jumlah pembeli Perhitungan penggajian Perhitungan kapasitas perusahaan bisa memproduksi suatu barang 4. Manufaktur Just-in-Time JIT Merupakan strategi yang digunakan perusahaan untuk mengurangi pengeluaran tidak terlalu penting saat melakukan proses produksil. Singkatnya, ini merupakan strategi efisiensi perusahaan. Cara paling efektif yang bisa dilakukan untuk menerapkan efisiensi adalah dengan memperhitungkan kebutuhan perusahaan secara akurat, sehingga tidak ada banyak bahan terbuang saat melakukan proses produksi. Contoh Perencanaan Produksi Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, membuat production planning penting agar tujuan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya bisa dicapai. Hal ini karena dengan production planning yang tertata rapi, perusahaan bisa meminimalisasi biaya produksi dan memprediksi berapa banyak barang yang akan gagal dalam sekali produksi. Dilansir dari perencanaan produksi dapat dilakukan pada tiga tingkatan, yakni pabrik, proses, dan operasional. Contoh perencanaan produksi barang berupa minuman ringan melalui tiga tingkatan. 1. Perencanaan Tingkat Pabrik Melakukan perencanaan urutan kegiatan produksi, mulai dari membeli bahan baku seperti gula, soda, dan kemasan. Kemudian dilanjut dengan membuat minuman melalui mesin atau secara manual. Dilanjut dengan mengemas minuman ke dalam botol. 2. Perencanaan Tingkat Proses Merencanakan operasional input untuk mengubahnya jadi output, atau secara sederhana mengubah bahan baku menjadi bahan jadi. Dijelaskan bagaimana caranya, dari mencampur air karbonasi hingga tahap terakhir. 3. Perencanaan Tingkat Operasi Merencanakan setiap tahapan operasional yang dilakukan, mulai dari peralatan dan mesin apa yang harus dipakai, berapa liter minuman yang harus dibuat agar masuk ke dalam botol yang telah ditentukan. Dampak Adanya Perencanaan Produksi Barang Perencanaan produksi memiliki fungsi dan tujuan khusus. Dengan melakukan tahapan production planning pastinya akan ada dampak positif untuk keberlangsungan bisnis di masa akan datang. Nah, berikut beberapa dampak akan adanya production planning, antara lain Memberikan harapan pada perusahaan untuk mendapatkan keuntungan maksimal Efesiensi waktu karena bisa mengatur waktu produksi hingga jadwal pengiriman sesuai dengan jumlah kebutuhan Meningkatkan kapasitas proses produksi karena jumlah barang yang dibuat telah ditentukan berdasarkan permintaan Menjadi patokan waktu untuk proses produksi barang, karena tanggal pengiriman barang yang diproduksi pasti telah ditentukan Menghemat pengeluaran Memuaskan konsumen karena produk yang dibuat akan diproduksi secara maksimal sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan, sehingga tidak ada alasan keteteran yang membuat kualitas produk buruk Tips Perencanaan Produksi Berikut penjelasan sederhana tentang tips yang bisa Anda ikuti ketika melakukan production planning. 1. Memprediksi Permintaan Konsumen dengan Cepat Hal pertama yang harus dilakukan saat melakukan production planning adalah mampu menebak atau memprediksi apa yang diinginkan oleh konsumen. Prediksi ini akan jadi patokan utama saat Anda membuat materi perencanaan produk. Bukan hanya jenis barang atau jasa yang sedang diinginkan konsumen, lebih baik Anda juga bisa memprediksi seberapa banyak hal itu diinginkan oleh konsumen. 2. Mengelola Sumber Daya dengan Maksimal Sumber daya manusia maupun alam harus dikelola dan diatur dengan baik agar mereka bisa bekerja secara maksimal. Ketika SDA dan SDM sama-sama berkualitas, maka perusahaan tinggal fokus pada strategi operasional saja, tidak perlu lagi merombak banyak hal. 3. Bangun Ruang Komunikasi yang Luwes Sebisa mungkin gap’ antara atasan dan bawahan diminimalisasi demi mendapatkan usulan dan ide menarik dari semua SDM dalam perusahaan. Jika atasan cenderung kaku dan otoriter, maka bawahan berpotensi akan ragu-ragu dan takut ketika memberikan ide soal perencanaan produk ini. Kesimpulan Perencanaan produksi menjadi sesuatu yang penting yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan. production planning membantu perusahaan meminimalisasi kegagalan produksi sehingga terhindar dari kerugian karena melimpahnya stok, sementara minat konsumen sedikit. Anda bisa menerapkan berbagai hal terkait production planning mulai dari perencanaan yang tepat dan memiliki komponen perencanaan produksi yang dibutuhkan. Related posts Topik Manajemen Produksi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu perusahaan dagang yang menghasilkan barang dagangannya sendiri maka diperlukan adanya proses produksi. Pada proses produksi tentu tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan konsumen maka perusahaan harus memanajemen proses produksi mulai dari tahap awal sampai tahap akhir sehingga mendapatkan suatu barang yang berfungsi bagi calon konsumennya. Perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu langkah-langkah atau susunan-susunan yang akan dilakukan pada proses produksi. Rumusan Masalah Apa itu proses produksi? Bagaimana susunan produksi yang baik? Apa sistem produksi? Apa saja fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi? Tujuan Penulisan Untuk mengetahui apa itu manajemen dalam produksi. Untuk mengetahui susunan produksi. Untuk mengetahui sistem-sistem produksi. Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas dalam produksi. BAB II LANDASAN TEORI Manajemen Produksi adalah sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan dengan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan Fogarty, 1989 Menurut Hani Handoko MBA 1993, 3 Manajemen produksi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya atau sering disebut faktor-faktor produksi tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dsb, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produksi dan jasa. Menurut Drs. Sofjan Assauri 1993, 17 Manajemen produksi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber daya-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Manajemen Produksi dan Operasi secara umum merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan/pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan. Eddy Herjanto, 1999 Kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi menitikberatkan pada suatu wahana yang dipakai dalam mengubah masukan menjadi keluaran. Heizer, 1993; Adam, 1989; Buffa, 1991 BAB III PEMBAHASAN Manajemen Produksi merupakan salah satu bidang manajemen yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Ketika mutu produk atau jasa menjadi kunci dalam memenangi persaingan bisnis, peran manajemen produksi terasa semakin penting bagi perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat mengakibatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persediaan. Kegiatan produksi yang buruk juga dapat berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang dihasilkan. Banyak contoh perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena lemah dalam pengelolaan produksi. Di lain pihak, ada juga perusahaan yang berhasil memenangi persaingan karena mengelola kegiatan produksinya dengan baik. Perancangan Sistem Produksi Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan rancangan produk jasa, volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak, serta rancangan kerja. Rancangan produk jasa. Rancangan produk dipelajari oleh bagian produksi untuk mengetahui berbagai aspek yang berkaitan dengan proses produksi. Misalnya, apakah teknologi yang dimiliki saat ini mampi memproduksi produk yang diusulkan. Jika tidak memungkinkan, apakah teknologi yang ada harus diganti sebagian atau seluruhnya. Volume produksi. Manajemen harus mempertimbangkan kapasitas produksi yang dimiliki. Misalnya, apakah fasilitas produksi yang dimiliki mampu menghasilkan produk dalam jumlah yang sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian, berapa jumlah yang diproduksi agar tidak terjadi kelebihan produksi,. Kelebihan produksi berarti menumpuknya persediaan, yang berdampak buruk bagi keuangan perusahaan. Proses produksi. Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan proses produksi yang paling efisien. Misalnya, apakah proses produksi memerlukan dukungan teknologi baru, atau cukup hanya dengan memodifikasi teknologi yang telah ada. Selain masalah efisiensi, proses produksi harus mampu memenuhi tuntutan dari rancangan produk. Dengan demikian, produk yang dihasilkan nantinya sesuai dengan yang diaharapkan. Lokasi dan tata letak. Setelah proses produksi dipilih, langkah selanjutnya adalah merancang lokasi dan tata letak dari proses produksi. Lokasi dan tata letak didesain sedemikian rupa sehingga efisien. Misalnya, gudang penyimpananbahan baku dan barang jadi sebaiknya berdekatan dengan lokasi proses produksi. Keputusan lokasi dan tata letak juga harus memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Pemerintah biasanaya memiliki peraturan yang berkaitan dengan lokasi pabrik atau industri. Rancangan pekerjaan. Tahap akhir dari perancangan sistem produksi adalah menentukan pembagian kerja, membuat standar kerja, dan sebagainya. Melalui rancangan pekerjaan, ditetapkan cara yang terbaik untuk melaksanakan pekerjaan. Pada tahap ini juga ditentukan para pelaksana dari sistem operasi. Sistem Produksi Tergantung dari produk yang diproduksi, perusahaan akan menggunakan salah satu dari berbagai metode produksi berikut ini Pemrosesan berkelanjutan membuatn produk yang sama melalui rangkaian berkelanjutan berbagai prosedur standar. Semen dan minyak diproduksei melalui metode manufaktur ini. Biasanya, di bawah pendekatan ini perusahaan mencoba menyimpan persediaan barang jadi pada tingkat yang dibutuhkan untuk memenuhi perkiraan pemintaan penjualan. Perkiraan penjualan bersama dengan informasi tingkat persediaan saat ini adalah pemicu proses ini. Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok batch yang berbeda. Tiap barang dalam batch hampir sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta operasi yang sama. Untuk menjustifikasi biaya penyetelan dan perubahan tiap operasi batch, jumlah barang dalam batch biasanya besar. Ini adalah metode produksi yang paling umum. Metode ini digunakan untuk memproduksi berbagai produk seperti mobil, perlengkapan rumah tangga, dan komputer. Mekanisme pemicu untuk proses ini adalah kebutuhan untuk mempertahankan tingkat persediaan barang jadi sesuai dengan prediksi kebutuhan penjualan. Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini diawali oleh pesanan penjualan, bukan oleh tingkat persediaan yang menurun. Fasilitas Dalam Produksi Dalam kegiatan produksi, sering kali terdapat beberapa jenis produk dibuat dengan menggunakan pasilitas yang sama umum. Misalnya, suatu perusahaan minuman memproduksi berbagai jenis minuman dengan menggunakan satu fasilitas yang sama secara bergantian, atau suatu pabrik sabun memproduksi berbagai jenis sabun pada lini produksi yang sama. Persoalan yang dihadapi ialah bagaimana melakukan penjadwalan produksi dari berbagai produk dengan menggunakan fasilitas yang dipakai secara bersama. Dalam situasi seperti ini, produk biasanya dibuat dalam suatu batch tumpukan. Keputusan yang harus dilakukan adalah menentukan urutan pembuatan produk dan berapa besar kuantitas batch untuk setiap jenis produksi. Kuantitas batch-nya secara ekuivalen dapat disamakan dengan panjang waktu untuk suatu production run- dan frekuensi produksi mempengaruhi tingkat persediaan dan biaya set-up. Biaya set-up terjadi setiap waktu dilakukan pergantian untuk pembuatan suatu produk baru. Semakin lama production run semakin banyak penyimpanan dan semakin sedikit biaya set-up. Sebaliknya, semakin pendek production run semakin sedikit biaya penyimpanan tetapi biaya set up menjadi semakin besar. Kuantitas batch yang optimal dapat dihitung dengan menggunakan metode ukuran lot yang ekonomis EOQ. Namun, apabila berbagai produk menggunakan fasilitas yang sama makan penggunaan EOQ dapat menjadi tidak optimal, ukuran lot perlu dimodifikasi karena urutan produk harus diperhitungkan. Pengurutan juga mempunyai efek terhadap biaya. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Proses produksi dalam perusahaan tidak dapat dilakukan secara sembarangan, harus ada susunan serta landasan-landasannya. Manajemen sangat diperlukan dalam pelakasanaan proses produksi agar dapat menhasilkan suatu barang yang baik. Saran Sebaiknya setiap perusahaan dagang atau jasa yang memproduksi barang-barangnya sendiri perlu menyusun apa-apa saja yang akan dilakukan pada saat memproduksi agar apa yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan dan calom konsumennya. BAB V DAFTAR PUSTAKA Drs. Alam S., MM. Ekonomi. 2007. Erlangga. Jakarta James A. Hall. Accounting Information System. 2007. Salemba Empat. Jakarta Eddy Herjanto. Manajemen Operasi. Grasindo Laely Rakhmawati Hidayat 24213910 1 EB 16

ketika merancang sistem produksi manajemen harus mempertimbangkan kecuali