keunggulandiantaranya adalah tidak membutuhkan dermaga untuk bersandar, lebih cepat dibandingkan kapal motor tradisional, produksi emisi rendah dan biaya bahan bakar lebih rendah dibandingkan penggunaan kapal motor tradisional; 2) Berdasarkan potensi pariwisata yang dimiliki, maka rute yang digunakan untuk pengoperasian hoverflight adalah Karakteristikini berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel persatuan bahan bakar, dan utuk pengkajian kualitas penyalaan. 2.8.2.Viskositas . Viskositas merupakan ukuran resistansi bahan bakar yang dialirkan dalam pipa kapiler terhadap gaya gravitasi. DirjenPerhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan, penggunaan biodiesel ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam penerapan kebijakan penggunaan bahan bakar biodiesel 20 persen (B20). "Pemerintah berkewajiban mendorong kebijakan penggunaan biodiesel (B20) ini dapat digunakan oleh pihak operator," tutue Dirjen Budi. BPPTsebagai lembaga riset dan teknologi melalui Balai Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi (BRDST), telah mengembangkan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan.Tentunya produk biodiesel yang telah dikembangkan tersebut perlu disosialisasikan kepada stakeholder dan mitra pengguna. Berkaitan dengan hal tersebut, BRDST menggelar acara Lokakarya Pengembangan dan Perekayasaan Selainitu, dalam waktu yang hanya beberapa hari itu juga peserta dituntut untuk bisa me- nyerap dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan panitia. Karena sejatinya, disiplin, menghargai dan memanfaatkan waktu bagi para pebisnis adalah hal yang sangat penting dan menentukan untuk peningkatan bisnis ke depan. Kelima; Membuat kanvas be- sar arah hidup. VY3X8s. Mesin diesel banyak befungsi sebagai penggerak kendaraan bermotor hingga mesin industri. Pada umumnya, mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel atau solar. Namun, mengingat ketersediaan minyak bumi yang semakin menipis, urgensi energi alternatif pengganti bahan bakar diesel sangat penting. Salah satu bahan bakar alternatif pengganti diesel adalah biodiesel. Sebagai bahan bakar alternatif, komposisi dan pembuatan biodiesel berasal dari segala macam sumber daya alam. Biodiesel adalah bahan bakar bio dari minyak nabati. Lantas, bagaimana cara membuat biodiesel dan manfaatnya? Serta, apa saja tantangan yang ada dalam penggunaan serta keberalihannya? Mari baca dengan seksama jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dalam artikel di bawah ini. Apa itu Biodiesel Biodiesel adalah bahan bakar alternatif pengganti diesel atau solar yang berasal dari minyak nabati berbagai jenis biji-bijian bio-oil. Nama lain biodiesel adalah biosolar. Pengolahan minyak nabati sebagai bahan utama dalam pembuatan diesel tentu diimplementasikan dengan komposisi khusus. Biodiesel adalah salah satu contoh dari bahan bakar dengan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Dengan memiliki bahan dasar dari tumbuhan, biodiesel dapat menggantikan peran diesel atau solar yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasarnya. Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Banyak ilmuwan telah mengemukakan bahwa sumber bahan bakar ini akan segera habis dari perut bumi dalam waktu yang singkat. Oleh sebab itu, pengembangan biodiesel bertujuan untuk menggantikan minyak bumi sebagai penggunaan bahan bakar mesin diesel. Baca juga Mengenal Perbedaan Solar dan Biosolar Sumber Olahan Biodiesel Dari penjabaran pengertian biodiesel di atas kita dapat memahami bahwa biodiesel adalah bahan bakar bio yang berasal dari produk minyak nabati. Lebih spesifik, bahan nabati untuk membuat biodiesel adalah bahan nabati berupa buah atau biji tanaman. Sebagai catatan penting, ada dua kelompok bahan-bahan olahan diesel. Pembagian kelompok itu berdasarkan dari macam lemak/minyaknya, yakni lemak pangan editable fatty oil atau lemak non-pangan non editable fatty oil. Berikut merupakan daftar sumber olahan biodiesel Pangan sawit, keiapa, kacang peanut, kelor Moringa oleifera, saga utan Adenanthera pavonina, kasumba/kembang pulu Carthamus tinctorius, dll Non-pangan jarak pagar Jatropha curcas, kapok, kemiri, nimba Azadirachta indica, nyamplung Calophyllum inophyllum, kesambi Schleichera oleosa, randu alas Bombax malabaricum, jarak gurita Jatropha multifida, jarak landi Jatropha gossypifolia, dan banyak lagi yang lain. Minyak nabati atau golongan lemak nabati adalah contoh dari tanaman yang dapat dengan mudah kita tanam dan tumbuh di sekitar kita. Oleh sebab itu, dengan memperhatikan kemungkinan ketersediaannya, biodiesel masuk sebagai energi alternatif terbarukan untuk menggantikan penggunaan bahan bakar diesel. Baca juga Mengenal Biosolar, Potensi Sumber Energi Alternatif Masa Depan Cara Membuat Biodiesel secara Mandiri Proses pembuatan biodiesel © Unsplash Pembuatan biodiesel melalui proses transesterifikasi dua tahap. Selanjutnya proses pencucian, pengeringan, dan filtrasi, tetapi jika bahan baku dari CPO maka sebelumnya perlu adanya proses esterifikasi. 1. Transesterifikasi Proses transesterifikasi meliputi dua tahap. Transesterifikasi I yaitu pencampuran antara kalium hidroksida KOH dan metanol CH30H dengan minyak sawit. Reaksi transesterifikasi I berlangsung sekitar 2 jam pada suhu 58-65°C. Bahan yang pertama kali masuk ke dalam reaktor adalah asam lemak kemudian melalui proses pemanasan hingga suhu tertentu. Reaktor transesterifikasi dilengkapi dengan pemanas dan pengaduk. Selama proses pemanasan, pengaduk dijalankan. Tepat pada suhu reaktor 63°C, campuran metanol dan KOH dimasukkan ke dalam reaktor dan waktu reaksi mulai dihitung pada saat itu. Pada akhir reaksi akan terbentuk metil ester dengan konversi sekitar 94%. Selanjutnya produk ini diendapkan selama rentang waktu khusus untuk memisahkan gliserol dan metil ester. Gliserol berada di lapisan bawah karena berat jenisnya lebih hesar daripada metil ester. Kemudian, gliserol dikeluarkan dari reaktor agar tidak mengganggu proses transeslerifikasi II. Setelah proses transesterifikasi II selesai, proses selanjutnya adalah pengendapan selama rentang waktu khusus agar gliserol lepas dari metil ester. Pengendapan II memerlukan waktu lebih pendek daripada pengendapan I karena gliserol yang terbentuk relatif sedikit dan akan larut melalui proses pencucian. 2. Pencucian Pencucian hasil pengendapan pada transesterifikasi II bertujuan untuk menghilangkan senyawa yang tidak diperlukan seperti sisa gliserol dan metanol. Proses pencucian ada pada suhu sekitar 55°C. Pencucian berjumlah tiga kali sampai pH campuran menjadi normal pH 3. Pengeringan Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan air yang bercampur dalam metil ester. Lamanya proses pengeringan sekitar 10 menit pada suhu 130°C. Pengeringan dilakukan dengan cara memberikan panas pada produk dengan suhu sekitar 95°C secara sirkulasi. Ujung pipa sirkulasi ditempatkan di tengah permukaan cairan pada alat pengering. 4. Filtrasi Tahap akhir dari proses pembuatan biodiesel adalah filtrasi yang bertujuan untuk menghilangkan partikel-partikel pengotor biodiesel yang terbentuk selama proses berlangsung, seperti karat kerak besi yang berasal dari dinding reaktor atau dinding pipa atau kotoran dari bahan baku. Filter berukuran sama atau lebih kecil dari 10. Bila pada bahan bakar bensin kita mengenal angka oktan tingkat pembakaran, dalam bahan bakar diesel ada cetane number CN. Makin tinggi nilai CN maka makin cepat pembakarannya dan mesin pun bekerja optimal. Baca juga High Speed Diesel HSD sebagai Bahan Bakar Mesin Industri Kelebihan dan Manfaat Biodiesel Sebagai unggulan dari produk bahan bakar alternatif biodiesel memiliki beberapa ragam manfaat dan keunggulan, yakni Mengurangi emisi karbon monoksida Limbah nabati berkurang Aman dalam penyimpanan karena tidak mengandung racun Tidak memerlukan teknologi tinggi dalam proses pembuatan Limbah dari proses pengolahan biodiesel berupa zat cair atau gliserin dapat melalui pengolahan kembali menjadi bahan utama pembuatan sabun. Kekurangan Biodiesel Biodiesel memiliki beberapa poin kekurangan yang menjadi tantangan dalam usaha penggalakan pemakaian-nya, diantaranya adalah sebagai berikut 1. Ketersediaan Memang biodiesel dan bahan bakar nabati lainnya dapat diperbaharui. Meskipun demikian, untuk menghasilkannya, perlu lahan yang luas. Apalagi mengingat populasi dunia yang terus bertambah yang juga berarti kebutuhan akan bahan makanan akan terus meningkat pula. Masalahnya, tumbuhan yang menjadi bahan utama biodiesel juga memerlukan lahan yang sama. Padahal bumi tidak akan bertambah lahannya dan akan tetap sama. Apabila lahan menjadi prioritas untuk sumber bahan baku biodiesel, dampak buruknya akan mengganggu suplai bahan pangan bagi manusia. Baca juga Cara Menghemat dan Mengolah Bahan Bakar Minyak secara Efektif 2. Teknologi Meskipun sudah bisa berguna dalam bentuk murni, biodiesel kebanyakan masih berfungsi sebagai bahan campuran. Alasannya karena mesin-mesin dari kendaraan yang beredar dan juga mesin-mesin lainnya belum mampu atau sesuai dengan karakter bahan bakar nabati itu. Apalagi bahan bakar masa depan ini memiliki titik beku yang lebih rendah daripada bahan bakar minyak. Ia akan lebih cepat membeku. Hal ini akan menyulitkan bagi negara-negara yang memiliki empat musim karena bisa saja bahan bakar di tangki akan membeku saat suhu udara turun. 3. Harga Biodiesel Berbeda dengan bensin atau solar dari minyak bumi, harga bahan bakar nabati masih lebih tinggi. Produksinya selain membutuhkan lahan, juga memerlukan pabrik untuk mengolah bahan baku menjadi biodiesel. Proses pembuatannya memerlukan investasi yang besar dan pada akhirnya membuat harga jualnya kepada konsumen menjadi lebih mahal daripada minyak bumi. Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30 di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia. Kesimpulan Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar yang dapat menggantikan peran dari diesel atau solar untuk jangka waktu ke depannya. Sehingga, penggunaan sumber daya alam dapat terkontrol dan menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Tantangan utamanya adalah dari faktor penghematan dan penggunaan teknologi dan bijak dan tepat guna. Penggunaan biodiesel telah ada sejak tahun 1853, bertahun-tahun sebelum mesin diesel pertama kali ditemukan. Mesin diesel pertama, ditemukan oleh Rudolf Dieselpada 10 Agustus 1893, dapat bekerja hanya dengan menggunakan minyak yang berasal dari kacang tanah. Menariknya, Diesel sendiri pada tahun 1912, saat penggunaan minyak nabati dalam bahan bakar tidak signifikan, akan ada hari ketika penggunaan Biodiesel akan sama pentingnya dengan minyak bumi. Selama bertahun-tahun, proses biodiesel telah banyak dikembangkan dan pada tahun 1977, ilmuwan Brasil, Expedito Parente, menemukan proses industri pertama untuk produksi dari biodiesel. Pada tahun 2010, perusahaannya, Tecbio, bekerja sama dengan NASA dan Boeing untuk membuat campuran bio dieselminyak tanah bio-kerosene. Pabrik biodiesel pertama dibangun pada bulan November 1987 dan pabrik berskala industri pertama dibangun pada tahun 1989. Saat ini, 100 persen biodiesel tersedia di berbagai pompa bensin di Eropa. Biodiesel merupakan... JAKARTA, – Pemerintah tengah mendorong penggunaan energi terbarukan ketimbang energi fosil yang terus menyusut. Salah satunya lewat biodiesel, yaitu bahan bakar minyak yang berbasis dari sawit Crude Palm Oil/CPO. Baru-baru ini pemerintah telah mengembangkan program biodiesel dengan kandungan Fatty Acid Methyl Esters FAME 30 persen di dalam pemerintah akan terus meningkatkan kandungan FAME hingga B40, bahkan produksi solar berbahan baku CPO 100 persen atau D100 juga telah dilakukan risetnya. Baca juga Begini Gaya Mengemudi yang Bikin Boros BBM Getty Images Rudolf Diesel sang penemu mesin diesel pada 1893. Dilansir dari laman penggunaan bahan bakar diesel campuran minyak nabati dan minyak bumi ini telah telah dilakukan lebih dari satu abad yang lalu. Cerita ini diawali oleh Rudolf Diesel ketika membuat mesin diesel pertamanya pada 1893. Waktu itu, ia mencoba berbagai bahan bakar alternatif untuk menggerakkan mesin pertamanya. Dari menggunakan solar biasa, debu batubara, sampai minyak nabati. Ia menemukan bahwa bahan bakar diesel berbasis minyak nabati memiliki kandungan energi yang tinggi, hanya masalah waktu sebelum ide ini booming. Baca juga Jangan Dekat-dekat dengan Truk Walaupun Sedang Berhenti Presiden Joko Widodo meresmikan implementasi program Biodiesel 30 persen B30. Peresmian dilakukan di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin 23/12/2019. Ide ini pun mulai dipamerkan pertama kali di World’s Fair 1900 di Paris, Perancis. Waktu itu sebuah mesin diesel dengan bahan bakar dari minyak kacang tanah memukau pengunjung gelaran yang menampilkan pencapaian negara-negara di dunia. Mesin yang dibangun oleh perusahaan Otto atas sponsor pemerintah Perancis ini rencananya akan dipakai sebagai bahan bakar domestik untuk koloni mereka di Afrika. Rudolf Diesel pun percaya minyak nabati akan jadi pendukung utama konsep tersebut. Ia mulai melakukan riset mendalam mengenai bahan bakar juga Meluncur 2 Hari Lagi, Simak Bocoran Fitur Toyota Innova Facelift Dokumentasi Humas Kementerian Perindustrian Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi Dirut Pertamina mencoba kendaraan menggunakan bahan bakar green diesel D100 di Dumai, Sabtu 18/7/2020. Tapi ketika Rudolf Diesel wafat pada 1913, ide ini terbengkalai. Sumber tenaga mesin diesel secara bertahap mulai menggunakan proses destilasi minyak bumi petroleum diesel. Bahan bakar jenis inilah yang kemudian banyak dipakai dalam pengembangan mesin diesel modern. Kondisi ini membuat minyak nabati tidak bisa langsung dipakai sebagai bahan bakar mesin diesel. Sebab viskositas minyak nabati terbilang lebih tinggi dibandingkan petroleum diesel, sehingga menyulitkan proses pembakaran. Baca juga Simak Harga Toyota Fortuner Bekas, Mulai Rp 100 Jutaan DOK. Pertamina Produksi D100 yang menggunakan bahan baku 100 persen minyak sawit tersebut menjadi kado Pertamina untuk Indonesia di momen hari ulang tahun HUT kemerdekaan ke-75. Namun ide ini kembali mendapat titik terang saat ilmuan Belgia, G. Chavanne, menemukan teknik transesterifikasi untuk mengubah minyak nabati menjadi FAME pada 1937. FAME inilah yang saat ini dipakai menjadi bahan baku pembuatan biodiesel sampai sekarang. Salah satu alasannya karena sifat fisik atau molekulnya yang mirip dengan petroleum diesel. Meski begitu, pengembangan biodiesel mulai dikembangkan serius pada tahun 1970-an, saat isu krisis minyak dunia muncul. Baca juga Mau Berburu Toyota Innova Bekas, Mulai Rp 80 Jutaan stanly Ilustrasi Mesin Diesel Pengguna Solar Karena menghasilkan emisi yang bersih, produksi dan penggunaan yang mudah, serta manfaat lainnya, biodiesel jadi salah satu bahan bakar alternatif yang tumbuh paling cepat di dunia. Di abad ke-21, penggunaan bahan bakar terbarukan ini turut memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan. Tak heran pengembangan biodiesel pun terus dilakukan hingga hari ini. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Tokyo - Jepang menyerukan upaya lebih jauh untuk memangkas emisi karbon dengan mendorong penggunaan energi terbarukan dan juga energi nuklir, meskipun pernah mengalami krisis pelelehan reaktor nuklir Fukushima tahun 2011. Benarkah Menguap Itu Pertanda Kita Sedang Lelah? Ini Penjelasan Ahli 5 Langkah Jitu Agar Pria Terpesona Melihat Kehadiran Anda Air di Satu Desa Ini Tiba-Tiba Berubah Jadi Pink, Ada Apa? Dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu 69/6/2019 laporan resmi mengenai energi, yang digunakan kabinet menyebutkan Jepang menghadapi tugas mendesak untuk mengurangi emisi karbon yang berasal dari layanan umum. Sebab itu semua sangat bergantung pada bahan bakar fosil, untuk mengganti kekurangan energi nuklir yang lebih bersih. Seruan itu muncul sementara reaktor nuklir Fukushima secara perlahan mulai dioperasikan kembali di tengah-tengah sentimen anti-nuklir sejak krisis Fukushima tahun 2011. Jepang menginginkan pengembangan lebih lanjut energi terbarukan dan menetapkan target 22 hingga 24 persen sambil mempertahankan penggunaan energi nuklir dengan level yang sama. Jepang juga bertekad untuk mengurangi emisi karbon 26 persen dari kadar tahun 2013, pada tahun 2030. Oleh Alwi Shahab Kabar kenaikan harga Bahan bakar minyak BBM non-subsidi jenis pertalite Rp 200 per liter per 24 Maret 2018 kemarin, disayangkan rakyat. Sejak zaman penjajahan, disusul masa Orla, Orba, dan hingga kini, ihwal kenaikan harga kebutuhan sehari-hari selalu menimbulkan gejolak di masyarakat. Bahkan, pada masa pendudukan Jepang Maret 1942 hingga Agustus 1945, sekalipun pemerintahan bertangan besi, gejolak demikian juga terjadi. Untuk itu sebaiknya kita kembali ke masa pendudukan masa itu akibat Perang Asia Timur Raya sebagian besar kegiatan ekonomi telah lumpuh. Perusahaan dan kongsi perdagangan milik Belanda dan Eropa, serta Cina, hampir serentak tutup. Keadaan yang sama juga terjadi di pasar-pasar dan tempat perdagangan lainnya. Bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari ikut lenyap dari pasaran dan sangat sukar dicari. Kala itu, di sektor jual beli, Pemerintah Balatentara Jepang bertindak sebagai perantara dan sekaligus sebagai harga-harga tidak makin membubung, maka ditentukan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat yang kini dikenal dengan istilah floor price dan ceiling price atawa harga jual terendah dan tertinggi. Rupanya, minyak tanah kala itu merupakan kebutuhan strategis, sekalipun sebagian besar rakyat Indonesia masih menggunakan kayu bakar untuk itu Kantor Besar Pemerintahan Balatentara Jepang menentukan penjualan minyak tanah dan BBM lainnya. Tujuannya untuk memudahkan dan ”merapikan” pembagian minyak tanah dan BBM di Jawa. Maka, harga minyak tanah ditetapkan sebagai berikut satu drum berisi 295 liter senilai 24 perak, isi 190 liter empat perak, dan satu kaleng isi lima liter 40 sen. Bukan saja mengeluarkan peraturan yang menurunkan harga BBM, Pemerintahan Balatentara Jepang juga mengeluarkan pengumuman penurunan tarif bus kota, dari lima sen jadi tiga sen. Penguasa militer Jepang dikenal sangat ketat dalam mengawasi harga-harga eceran BBM dan berbagai kebutuhan pokok di pasar-pasar. Tugas pengawasan ini dilakukan oleh polisi militer Jepang, yang dikenal dengan nama Kempetai. Ada istilah saat itu, ”Bila ditangkap Kempetai pulangnya tinggal nama". Dalam pengawasan ini tidak tanggung-tanggung Kempetai menyebarkan mata-mata ke pasar-pasar dan pusat-pusat perdagangan.

bahan bakar biodiesel yang disosialisasikan pada zaman penjajahan jepang adalah