130 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ Terjemahan Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. Tafsir Ringkas Kemenag RI
AliUnal (3:130) O you who believe! Do not consume usury, doubled and redoubled; and act in piety, keeping from disobedience to Him, so that you may prosper (in both worlds). Amatul Rahman Omar
TafsirQS. Ali 'Imran (3) : 130. Oleh Kementrian Agama RI Ayat ini adalah yang pertama diturunkan tentang haramnya riba. Ayat-ayat mengenai haramnya riba dalam Surah Al-Baqarah ayat 275, 276 dan 278 diturunkan sesudah ayat ini. Riba dalam ayat ini, ialah riba nasiah yang juga disebut riba jahiliah yang biasa dilakukan orang pada masa itu.
PlayQs 32 As-Sajdah (1-30) Song by QuranIDproject from the Indonesian album Sebarkan Walau 1 Ayat. Listen Qs 32 As-Sajdah (1-30) song online free on Gaana.com.
QS Al-Baqarah Ayat 130. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia tidaklah termasuk orang musyrik." (Ali 'Imran/3: 95). Pada ayat yang lain dijelaskan bahwa agama Ibrahim atau agama Islam ialah agama yang dibawa Nabi Muhammad saw. Allah berfirman: Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan
7B6w9. Mushaf Standar Indonesia يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖ وَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ ﴿آل عمران ۱۳۰﴾ Terjemahan IndonesiaWahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. QS. Ali 'Imran 130 Mushaf Madinah يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوا۟ ٱلرِّبَوٰٓا۟ أَضْعَٰفًۭا مُّضَٰعَفَةًۭ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Huruf Arab Gundul يا أيها الذين آمنوا لا تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة واتقوا الله لعلكم تفلحون Transliterasiyaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa ta/kuluu alrribaa adh’aafan mudaa’afatan waittaquu allaaha la’allakum tuflihuuna Sudah sejauh mana interaksi Anda dengan ayat ini? boleh pilih lebih dari satuMembaca Menghafal Mempelajari Mengamalkan Mendakwahkan
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda bacaannya ada yang memakai alif dan ada pula yang tidak, maksudnya ialah memberikan tambahan pada harta yang diutang yang ditangguhkan pembayarannya dari tempo yang telah ditetapkan dan bertakwalah kamu kepada Allah dengan menghindarinya supaya kamu beroleh keberuntungan atau hasil yang gemilang. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menarik piutang yang kalian pinjamkan kecuali pokoknya saja. Jangan sampai kalian memungut bunga yang terus bertambah dari tahun ke tahun hingga berlipat ganda, dan takutlah kepada Allah. Juga, jangan mengambil atau memakan harta orang lain dengan jalan yang tidak dibenarkan. Karena kamu sekalian akan bisa berhasil dan beruntung hanya bila menjahui riba, banyak maupun sedikit. 1 1 Pada ayat ini, riba diberi sifat 'berlipat-ganda', hingga membuat kita perlu untuk membicarakannya dari segi ekonomi. Ada dua macam riba nasî'ah dan fadll. Yang pertama, riba al-nasî'ah, adalah yang secara tegas diharamkan oleh teks al-Qur'ân. Batasannya adalah suatu pinjaman yang mendatangkan keuntungan kepada si pemilik modal sebagai imbalan penundaan pembayaran. Sama saja apakah keuntungan itu banyak atau sedikit, berupa uang atau barang. Tidak seperti hukum positif yang membolehkan riba bila tidak lebih dari 6%, misalnya. Sedang riba al-fadll adalah suatu bentuk tukar-menukar dua barang sejenis yang tidak sama kwantitasnya. Contoh penukaran 50 ton gandum dengan 50,5 ton gandum atas kesepakatan kedua belah pihak. Tukar-menukar itu bisa terjadi pada bahan makanan yang wajib dikeluarkan zakatnya ataupun pada uang. Adapun yang menjadi dasar pengharaman riba jenis ini adalah hadis Nabi yang disebut sebelumnya dan dikuatkan dengan hadis riwayat Ibn 'Umar sebagai berikut. Nabi bersabda, "Janganlah kalian semua menukar emas dengan emas kecuali dengan yang semisalnya juga jangan menukar wariq mata uang yang terbuat dari perak kecuali dengan yang semisal dan sama persis jumlahnya, karena sungguh aku mengkhawatirkan kalian terjerumus dalam rima' yaitu riba!" Tetapi sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa riba yang pertama sajalah yang dengan tegas diharamkan oleh teks al-Qur'ân. Karena riba ini adalah laba ganda yang bila dimakan akan terwujud praktek memakan riba berlipat-lipat seperti yang tersebut dalam ayat, sesuatu hal yang tidak terjadi pada riba al-fadll, maka tidak diharamkan. Pengharamannya pun, menurut sebagian ulama ini, tidak langsung didasarkan pada hadis itu sendiri. Tetapi didasarkan pada kaidah sadd al-dzarâ'i' mencegah suatu perbuatan yang bisa membawa kepada yang perbuatan haram. Hal itu karena praktek riba al-fadll bisa menggiring orang untuk melakukan riba al-nasî'ah yang telah jelas haram, walau terkadang masih dapat dibolehkan dalam keadaan darurat. Adapun dari sisi ekonomi, riba merupakan cara pengumpulan harta yang membahayakan karena riba merupakan cara penimbunan harta tanpa bekerja. Sebab harta dapat diperoleh hanya dengan memperjual-belikan uang, suatu benda yang pada dasarnya diciptakan untuk alat tukar-menukar dan pemberian nilai untuk suatu barang. Agama Yahudi pun mengharamkan praktik riba ini. Hanya saja, anehnya, pengharaman itu hanya belaku di kalangan mereka sendiri. Sedangkan praktik riba dengan orang lain dibolehkan. Tujuan mereka adalah untuk menyengsarakan orang lain dan untuk memegang kendali perekonomian dunia. Alangkah jeleknya perbuatan mereka ini! Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir
Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 130 Ali 'Imran 130 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ اٰل عمران ١٣٠ yāayyuhāيَٰٓأَيُّهَاO youwahaialladhīnaٱلَّذِينَwhoorang-orang yangāmanūءَامَنُوا۟believe!berimanlāلَاDo notjangantakulūتَأْكُلُوا۟eatkamu memakanl-ribaٱلرِّبَوٰٓا۟the usuryribaaḍʿāfanأَضْعَٰفًاdoubledlipat gandamuḍāʿafatanمُّضَٰعَفَةًۖmultipliedberlipat-lipatwa-ittaqūوَٱتَّقُوا۟And feardan bertakwalahl-lahaٱللَّهَAllahAllahlaʿallakumلَعَلَّكُمْso that you mayagar kaliantuf'liḥūnaتُفْلِحُونَbe successfulkamu beruntung Transliterasi Latin Yā ayyuhallażīna āmanụ lā ta`kulur-ribā aḍ'āfam muḍā'afataw wattaqullāha la'allakum tufliḥụn QS. 3130 Arti / Terjemahan Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. QS. Ali 'Imran ayat 130 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Kaum kafir membiayai perang, termasuk Perang Uhud, dengan harta yang mereka peroleh dengan cara riba. Oleh karena itu Allah mengingatkan, "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba, yaitu mengambil nilai tambah dari pihak yang berutang dengan berlipat ganda sebagaimana yang terjadi pada masyarakat Jahiliah, maupun penambahan dari pokok harta walau tidak berlipat ganda, dan bertakwalah kepada Allah, antara lain dengan meninggalkan riba, agar kamu beruntung di dunia dan di akhirat Lihat Surah al-Baqarah/2 279.Tafsir Lengkap KemenagKementrian Agama RI Ayat ini adalah yang pertama diturunkan tentang haramnya riba. Ayat-ayat mengenai haramnya riba dalam Surah al-Baqarah ayat 275, 276 dan 278 diturunkan sesudah ayat ini. Riba dalam ayat ini, ialah riba nasiah yang juga disebut riba jahiliah yang biasa dilakukan orang pada masa itu. Ibnu Jarir berkata, "bahwa yang dimaksud Allah dalam ayat ini ialah Hai, orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu memakan riba berlipat ganda, sebagaimana kamu lakukan pada masa jahiliah sesudah kamu masuk Islam, padahal kamu telah diberi petunjuk oleh-Nya." Pada masa itu bila seseorang meminjam uang sebagaimana disepakati waktu meminjam, maka orang yang punya uang menuntut agar utang itu dilunasi menurut waktu yang dijanjikan. Orang yang berutang karena belum ada uang untuk membayar meminta penangguhan dan menjanjikan akan membayar dengan tambahan yang ditentukan. Setiap kali pembayaran tertunda ditambah lagi bunganya. Inilah yang dinamakan riba berlipat ganda, dan Allah melarang, kaum Muslimin melakukan hal yang seperti memberikan penjelasan sebagai berikut, "Bila seseorang berutang kepada orang lain sebesar seratus dirham dan telah tiba waktu membayar utang itu sedang orang yang berutang belum sanggup membayarnya, maka orang yang berpiutang membolehkan penangguhan pembayaran utang itu asal saja yang berutang mau menjadikan utangnya menjadi dua ratus dirham atau dua kali lipat. Kemudian apabila tiba waktu pembayaran tersebut dan yang berutang belum juga sanggup membayarnya, maka pembayaran itu dapat ditangguhkan dengan ketentuan utangnya dilipatgandakan lagi, demikianlah seterusnya sehingga utang itu menjadi bertumpuk-tumpuk. Inilah yang dimaksud dengan kata "berlipat ganda" dalam firman Allah. Riba semacam ini dinamakan juga riba nasiah karena adanya penangguhan dalam pembayaran bukan riba nasiah ada pula riba yang dinamakan riba fadhal yaitu menukar barang dengan barang yang sejenis sedang mutunya berlainan, umpamanya menukar 1 liter beras yang mutunya tinggi dengan 1½ liter beras yang bermutu rendah. Haramnya riba fadal ini, didasarkan pada hadis-hadis Rasul, dan hanya berlaku pada emas, perak dan makanan-makanan pokok, atau yang diistilahkan dengan "barang-barang ribawi."Karena beratnya hukum riba ini dan amat besar bahayanya maka Allah memerintahkan kepada kaum Muslimin agar menjauhi riba dan selalu memelihara diri dan bertakwa kepada Allah agar jangan terperosok ke dalamnya dan agar mereka dapat hidup berbahagia dan beruntung di dunia dan di al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda bacaannya ada yang memakai alif dan ada pula yang tidak, maksudnya ialah memberikan tambahan pada harta yang diutang yang ditangguhkan pembayarannya dari tempo yang telah ditetapkan dan bertakwalah kamu kepada Allah dengan menghindarinya supaya kamu beroleh keberuntungan atau hasil yang gemilang. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Allah Swt. berfirman, melarang hamba-hamba-Nya yang mukmin memberlakukan riba dan memakan riba yang berlipat ganda, seperti yang dahulu biasa mereka lakukan bila telah tiba masa pelunasan utang, maka jalan keluar adakalanya si pengutang melunasi utangnya atau membayar bunga ribanya. Jika ia membayar, maka tidak ada masalah, tetapi jika ia tidak dapat membayar utangnya, dia harus menambah bayarannya sebagai ganti dari penangguhan masa pelunasannya. Demikianlah seterusnya sepanjang tahun, adakalanya utang sedikit menjadi bertambah banyak dan berlipat-lipat dari utang yang Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menarik piutang yang kalian pinjamkan kecuali pokoknya saja. Jangan sampai kalian memungut bunga yang terus bertambah dari tahun ke tahun hingga berlipat ganda, dan takutlah kepada Allah. Juga, jangan mengambil atau memakan harta orang lain dengan jalan yang tidak dibenarkan. Karena kamu sekalian akan bisa berhasil dan beruntung hanya bila menjahui riba, banyak maupun sedikit. 1 1 Pada ayat ini, riba diberi sifat 'berlipat-ganda', hingga membuat kita perlu untuk membicarakannya dari segi ekonomi. Ada dua macam riba nasî'ah dan fadll. Yang pertama, riba al-nasî'ah, adalah yang secara tegas diharamkan oleh teks al-Qur'ân. Batasannya adalah suatu pinjaman yang mendatangkan keuntungan kepada si pemilik modal sebagai imbalan penundaan pembayaran. Sama saja apakah keuntungan itu banyak atau sedikit, berupa uang atau barang. Tidak seperti hukum positif yang membolehkan riba bila tidak lebih dari 6%, misalnya. Sedang riba al-fadll adalah suatu bentuk tukar-menukar dua barang sejenis yang tidak sama kwantitasnya. Contoh penukaran 50 ton gandum dengan 50,5 ton gandum atas kesepakatan kedua belah pihak. Tukar-menukar itu bisa terjadi pada bahan makanan yang wajib dikeluarkan zakatnya ataupun pada uang. Adapun yang menjadi dasar pengharaman riba jenis ini adalah hadis Nabi yang disebut sebelumnya dan dikuatkan dengan hadis riwayat Ibn 'Umar sebagai berikut. Nabi bersabda, "Janganlah kalian semua menukar emas dengan emas kecuali dengan yang semisalnya juga jangan menukar wariq mata uang yang terbuat dari perak kecuali dengan yang semisal dan sama persis jumlahnya, karena sungguh aku mengkhawatirkan kalian terjerumus dalam rima' yaitu riba!" Tetapi sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa riba yang pertama sajalah yang dengan tegas diharamkan oleh teks al-Qur'ân. Karena riba ini adalah laba ganda yang bila dimakan akan terwujud praktek memakan riba berlipat-lipat seperti yang tersebut dalam ayat, sesuatu hal yang tidak terjadi pada riba al-fadll, maka tidak diharamkan. Pengharamannya pun, menurut sebagian ulama ini, tidak langsung didasarkan pada hadis itu sendiri. Tetapi didasarkan pada kaidah sadd al-dzarâ'i' mencegah suatu perbuatan yang bisa membawa kepada yang perbuatan haram. Hal itu karena praktek riba al-fadll bisa menggiring orang untuk melakukan riba al-nasî'ah yang telah jelas haram, walau terkadang masih dapat dibolehkan dalam keadaan darurat. Adapun dari sisi ekonomi, riba merupakan cara pengumpulan harta yang membahayakan karena riba merupakan cara penimbunan harta tanpa bekerja. Sebab harta dapat diperoleh hanya dengan memperjual-belikan uang, suatu benda yang pada dasarnya diciptakan untuk alat tukar-menukar dan pemberian nilai untuk suatu barang. Agama Yahudi pun mengharamkan praktik riba ini. Hanya saja, anehnya, pengharaman itu hanya belaku di kalangan mereka sendiri. Sedangkan praktik riba dengan orang lain dibolehkan. Tujuan mereka adalah untuk menyengsarakan orang lain dan untuk memegang kendali perekonomian dunia. Alangkah jeleknya perbuatan mereka ini!
Interest Riba is ProhibitedAllah prohibits His believing servants from dealing in Riba and from requiring interest on their capital, just as they used to do during the time of Jahiliyyah. For instance, when the time to pay a loan comes, the creditor would say to the debtor, "Either pay now, or the loan will incur interest." If the debtor asks for deferment of the loan, the creditor would require interest and this would occur year after year until the little capital becomes multiplied many times. Allah also commands His servants to have Taqwa of Him so that they may achieve success in this life and the Hereafter. Allah also threatens them with the Fire and warns them against it, saying,وَاتَّقُواْ النَّارَ الَّتِى أُعِدَّتْ لِلْكَـفِرِينَ - وَأَطِيعُواْ اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ And fear the Fire, which is prepared for the disbelievers. And obey Allah and the Messenger that you may obtain mercy. 3131, Encouragment to Do Good for which Paradise is the ResultAllah encourages His servants to perform righteous deeds and to rush to accomplish the acts of obedience. Allah said,وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَـوَتُ وَالاٌّرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ And march forth in the way which leads to forgiveness from your Lord, and for Paradise as wide as the heavens and the earth, prepared for the Muttaqin the pious 3 as the Fire was prepared for the disbelievers. It was reported that the meaning of Allah's statement,عَرْضُهَا السَّمَـوَتُ وَالاٌّرْضُas wide as the heavens and the earth draws the attention to the spaciousness of Paradise. For instance, Allah said in another Ayah, while describing the couches of Paradise,بَطَآئِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍlined with silk brocade 5554, so what about their outer covering It was also said that Paradise is as wide as its length, because it is a dome under the Throne. The width and length of a dome or a circle are the same in distance. This is supported by what is found in the Sahih;إِذَا سَأَلْتُمُ اللهَ الْجَنَّـةَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَعْلَى الْجَنَّـةِ، وَأَوْسَطُ الْجَنَّةِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ، وَسَقْفُهَا عَرْشُ الرَّحْمَن»When you ask Allah for Paradise, ask Him for Al-Firdaws which is the highest and best part of Paradise. From it originate the rivers of Paradise, and above it is the Throne of the Most Beneficent Allah.This Ayah 3133 above is similar to Allah's statement in Surat Al-Hadid,سَابِقُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَآءِ وَالاٌّرْضِRace with one another in hastening towards forgiveness from your Lord Allah, and Paradise the width whereof is as the width of the heaven and the Earth 57 recorded that Abu Hurayrah said that a man came to the Messenger of Allah and asked him, about Allah's statement,وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَـوَتُ وَالاٌّرْضُParadise as wide as the heavens and the Earth 3133; "Where is the Fire then" The Prophet said,أَرَأَيْتَ اللَّيْلَ إِذَا جَاءَ لَبِسَ كُلَّ شَيْءٍ، فَأَيْنَ النَّهَارُ؟»When the night comes, it overtakes everything, so where is the day The man said, "Where Allah wants it to be." The Prophet said,وَكَذلِكَ النَّارُ تَكُونُ حَيْثُ شَاءَ اللهُ عَزَّ وَجَل»Similarly, the Fire is where Allah wants it to be. This Hadith has two possible meanings. First, when we do not see the night during the day, this does not mean that the day is not somewhere else, even though we cannot see it. Such is the case with Hell-fire, for it is where Allah wants it to be. The second meaning is that when the day overcomes this part of the world, the night overtakes the other part. Such is the case with Paradise, for it is in the utmost heights above the heavens and under the Throne. The width of Paradise is, as Allah stated,كَعَرْضِ السَّمَآءِ وَالاٌّرْضِwhereof is as the width of the heaven and the Earth 57 Fire, on the other hand, is in the lowest of lows. Therefore, Paradise being as wide as the heavens and Earth does not contradict the fact that the Fire exists wherever Allah wills it to said, while describing the people of Paradise,الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِThose who spend in Allah's cause in prosperity and in adversity 3134, in hard times and easy times, while active or enthusiastic and otherwise, healthy or ill, and in all conditions, just as Allah said in another Ayah,الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَلَهُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلاَنِيَةًThose who spend their wealth in Allah's cause by night and day, in secret and in public 2274 These believers are never distracted from obeying Allah, spending on what pleases Him, being kind to His servants and their relatives, and other acts of righteousness. Allah said,وَالْكَـظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَـفِينَ عَنِ النَّاسِwho repress anger, and who pardon men; 3134 for when they are angry, they control their anger and do act upon it. Rather, they even forgive those who hurt them. Imam Ahmad recorded that Abu Hurayrah said that the Prophet said,لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، وَلكِنَّ الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَب»The strong person is not he who is able to physically overcome people. The strong person is he who overcomes his rage when he is angry.This Hadith is also recorded in the Two Sahihs. Imam Ahmad recorded that Ibn `Abbas said that the Messenger of Allah said,مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ لَهُ، وَقَاهُ اللهُ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ، أَلَا إِنَّ عَمَلَ الْجَنَّـةِ حَزْنٌ بِرَبْوَةٍ ثَلَاثًا أَلَا إِنَّ عَمَلَ النَّارِ سَهْلٌ بِسَهْوَةٍ. وَالسَّعِيدُ مَنْ وُقِيَ الْفِتَنَ، وَمَا مِنْ جَرْعَةٍ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ جَرْعَةِ غَيْظٍ يَكْظِمُهَا عَبْدٌ، مَا كَظَمَهَا عَبْدٌ للهِ إِلَّا مَلَأَ جَوْفَهُ إِيمَانًا»He who gives time to a debtor or forgives him, then Allah will save him from the heat of Jahannam Hell-fire. Behold! The deeds of Paradise are difficult to reach, for they are on top of a hill, while the deeds of the Fire are easy to find in the lowlands. The happy person is he who is saved from the tests. Verily, there is no dose of anything better to Allah than a dose of rage that the servant controls, and whenever the servant of Allah controls it, he will be internally filled with faith.This Hadith was recorded by Imam Ahmad, its chain of narration is good, it does not contain any disparraged narrators, and the meaning is Ahmad recorded that Sahl bin Mu`adh bin Anas said that his father said that the Messenger of Allah said,مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللهُ عَلى رُؤُوسِ الْخَلَائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنْ أَيِّ الْحُورِ شَاء»Whoever controlled rage while able to act upon it, then Allah will call him while all creation is a witness, until He gives him the choice of any of the Huris fair females with wide, lovely eyes - as mates for the pious he wishes.Abu Dawud, At-Tirmidhi and Ibn Majah collected this Hadith, which At-Tirmidhi said was "Hasan Gharib".Ibn Marduwyah recorded that Ibn `Umar said that the Messenger of Allah said,مَا تَجَرَّعَ عَبْدٌ مِنْ جَرْعَةٍ أَفْضَلَ أَجْرًا مِنْ جَرْعَةِ غَيْظٍ كَظَمَهَا ابْتِغَاءَ وَجْهِ الله»There is not a dose of anything that the servant takes which is better than a dose of control of rage that he feels, when he does it seeking Allah's Face. Ibn Jarir and Ibn Majah also collected this said,وَالْكَـظِمِينَ الْغَيْظَwho repress anger meaning, they do not satisfy their rage upon people. Rather, they refrain from harming them and await their rewards with Allah, the Exalted and Most Honored. Allah then said,وَالْعَـفِينَ عَنِ النَّاسِand who pardon men; They forgive those who treat them with injustice. Therefore, they do not hold any ill feelings about anyone in their hearts, and this is the most excellent conduct in this regard. This is why Allah said,وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَverily, Allah loves the Muhsinin the good-doers.This good conduct is a type of Ihsan excellence in the religion. There is a Hadith that reads,ثَلَاثٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ مَا نَقَصَ مَالٌ مِنْ صَدَقَةٍ، وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا، وَمَنْ تَوَاضَعَ للهِ رَفَعَهُ الله»I swear regarding three matters no charity shall ever decrease the wealth; whenever one forgives people, then Allah will magnify his honor; and he who is humble for Allah, then Allah will raise his rank.Allah said,وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَـحِشَةً أَوْ ظَلَمُواْ أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُواْ اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُواْ لِذُنُوبِهِمْAnd those who, when they have committed Fahishah or wronged themselves with evil, remember Allah and ask forgiveness for their sins 3 if they commit an error they follow it with repentance and ask forgiveness. Imam Ahmad recorded that Abu Hurayrah said that the Prophet said,إِنَّ رَجُلًا أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ رَبِّ إِنِّي أَذْنَبْتُ ذَنْبًا فَاغْفِرْهُ، فَقَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَبْدِي عَمِل ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ ر&
qs ali imran ayat 130